Geografi dan Gue
ya ! Geografi adalah hidup gue yang sebenarnya, Geografi lebih berarti dari Bahasa Inggris yang sekarang sedang gue dalami dan hayati.
Awalnya, geografi dan gue itu kayak hulu dan hilir, kayak gempa dan tsunami, juga kayak comulunimbus dan hujan yang saling melengkapi satu sama lain.
Berawal dari ngafalin nama-nama Negara beserta Ibu Kotanya waktu gue duduk di bangku SD. Gue udah mulai suka sama letak-letak tiap benua yang kalo diliatin tuh kayak puzle yang sebenernya simetris kalo di satuin.
Berlanjut waktu gue SMP gue suka banget belajar tentang struktur bumi dan segala sesuatu yang ada di bimasakti, tentang nebula lah, tentang proses terjadi gempa lah, it is very interesting ..
berlanjut di bangku putih abu, gue milih jurusan IPS salah satunya karena gue pengen mendalami geografi. Di tingkat akhir gue kepilih buat ikut seleksi nasional Olimpiade Geografi tingkat SMA-sederajat,. Yeah, saat itu gue merasa ada meander hangat mengalir di darah gue, ga sia-sia gue mencintai Geografi. Tapi, gue belum berhasil untuk nembus tingkat kabupaten, yah, gue tetep senenglah bisa ngewakilin sekolah di ajang kayak gini :D
Di akhir semester temen-temen gue sibuk milih tempat kuliah yang bertebaran kayak debu dari yang negeri sampai yang swasta. Gue ?? Gue masih belum jelas mau masuk mana, sempet pengen masuk sastra perancis UI, pendidikan Geografi UNJ, perpajakan STAN, perpajakan PERBANAS, dan komunikasi UKI, tapi ga ada yang bener2 gue kejar. Bukannya males tapi gue ga heart you (halah, smash banget gue), Akademi Meteorologi Geofisika (AMG) adalah impian gue yang terakhir. Gilanya setelah itu gue baru tau kalo itu buat anak IPA, gimana bumi ga berasa menggoncang gue coba ?? Yang gue harapkan ternyata ga bisa gue raih. What the hell ?! Padahal gue udah ngebayangin gue lagi di gedung observasi sama seismograf atau radar infra merah. Tapi sekarang itu jadi mustahil. #kesianyague
Geografi oh Geografi. Kenapa aku begitu sulit sampai ke hilir hatimu ? Kenapa kau bagaikan lava yang tak bisa ku genggam ? Apakah kita tidak berada di satu orbit yang sama ?
Yeah, mungkin kita tidak berjodoh. Mungkin aku harus pergi ke dataran Inggris untuk mengejar mimpiku yang lain.
(tsah, bahasa gue setinggi mesosfer :p)
but, I still love geography. :D
Awalnya, geografi dan gue itu kayak hulu dan hilir, kayak gempa dan tsunami, juga kayak comulunimbus dan hujan yang saling melengkapi satu sama lain.
Berawal dari ngafalin nama-nama Negara beserta Ibu Kotanya waktu gue duduk di bangku SD. Gue udah mulai suka sama letak-letak tiap benua yang kalo diliatin tuh kayak puzle yang sebenernya simetris kalo di satuin.
Berlanjut waktu gue SMP gue suka banget belajar tentang struktur bumi dan segala sesuatu yang ada di bimasakti, tentang nebula lah, tentang proses terjadi gempa lah, it is very interesting ..
berlanjut di bangku putih abu, gue milih jurusan IPS salah satunya karena gue pengen mendalami geografi. Di tingkat akhir gue kepilih buat ikut seleksi nasional Olimpiade Geografi tingkat SMA-sederajat,. Yeah, saat itu gue merasa ada meander hangat mengalir di darah gue, ga sia-sia gue mencintai Geografi. Tapi, gue belum berhasil untuk nembus tingkat kabupaten, yah, gue tetep senenglah bisa ngewakilin sekolah di ajang kayak gini :D
Di akhir semester temen-temen gue sibuk milih tempat kuliah yang bertebaran kayak debu dari yang negeri sampai yang swasta. Gue ?? Gue masih belum jelas mau masuk mana, sempet pengen masuk sastra perancis UI, pendidikan Geografi UNJ, perpajakan STAN, perpajakan PERBANAS, dan komunikasi UKI, tapi ga ada yang bener2 gue kejar. Bukannya males tapi gue ga heart you (halah, smash banget gue), Akademi Meteorologi Geofisika (AMG) adalah impian gue yang terakhir. Gilanya setelah itu gue baru tau kalo itu buat anak IPA, gimana bumi ga berasa menggoncang gue coba ?? Yang gue harapkan ternyata ga bisa gue raih. What the hell ?! Padahal gue udah ngebayangin gue lagi di gedung observasi sama seismograf atau radar infra merah. Tapi sekarang itu jadi mustahil. #kesianyague
Geografi oh Geografi. Kenapa aku begitu sulit sampai ke hilir hatimu ? Kenapa kau bagaikan lava yang tak bisa ku genggam ? Apakah kita tidak berada di satu orbit yang sama ?
Yeah, mungkin kita tidak berjodoh. Mungkin aku harus pergi ke dataran Inggris untuk mengejar mimpiku yang lain.
(tsah, bahasa gue setinggi mesosfer :p)
but, I still love geography. :D
Comments