Posts

Showing posts from September, 2018

[Review] Mr. Sunshine, Reinkarnasi Jin Goo dan Kim Ji Won di DotS!

Image
Bagi kalian yang sudah menyaksikan Mr. Sunshine dan terus mengikuti alurnya sampai episode terbaru, pasti sudah tidak asing dengan sosok orang tua Go Ae Shin yang meninggal saat Ae Shin baru lahir. Diperankan oleh Jin Goo dan Kim Ji Woon, sosok orang tua Ae Shin ini cukup memberi kesan kuat pada alur cerita yang penuh konflik walaupun kehadiran mereka singkat. Jin Goo berperan sebagai Ayah bernama Sang Wan dan Kim Ji Won berperan sebagai Ibu bernama Hui Jin. Mereka adalah salah satu anggota Euibyeong (Pasukan Kebenaran) yang menentang rezim Jepang pada masa penjajahan. Mereka berdua dibunuh oleh seorang tokoh antagonis pro-Jepang bernama Lee Wan Ik saat Go Ae Shin baru lahir. Terlepas dari sejarah mengenai Pasukan Kebenaran dan kehidupan Go Ae Shin setelah ditinggal orang tuanya. Saya akan menyoroti sebuah scene yang bisa dianggap tidak penting pada episode 21 namun dialog dalam scene ini demikian baik hingga dapat dikaitkan dengan drama karya Kim Eun Sook, Descendants of

[Review] Mr. Sunshine, K-Drama Tiga Bahasa!

Image
Who has watched Mr. Sunshine?  Dari awal kemunculan poster drama ini, saya sangat tertarik karena drama ini merupakan maha karya dari penulis legendaris Kim Eun Sook yang sebelumnya telah sukses diberbagai judul drama antara lain Secret Garden,    A Gentleman's Dignity,  The Heirs, Descendants of The Sun, dan yang paling anyar Goblin. Dan semua drama besutan sang maestro itu telah saya tonton dengan kesan yang begitu mendalam. Setiap karya yang ia tulis selalu punya keunikan tersendiri yang enggan membuat penikmat drama move on  dari setiap dialog, karakter, hingga akhir cerita yang begitu membekas.  Dan untuk Mr. Sunshine, meskipun masih berada di episode 22 (akan berakhir di episode 26), menyuguhkan sesuatu yang berbeda dari drama bertema sejarah pada umumnya. Biasanya kita dimanjakan dengan drama era Joseon yang dipenuhi romansa antara Putra Mahkota dan rakyat biasa atau drama sejarah dimana semua pemain wajib menggunakan aksen tempo dulu.  Namun berbeda dengan

[Travel] Surya Kencana Membuat Rindu (Part 2)

Image
Ini adalah lanjutan tulisan saya setahun lalu. Banyak kendala untuk melanjutkan tulisan ini, rasa malas yang paling dominan. Tidak sesuai dengan resolusi menulis saya tiap tahun.  Tapi tentunya lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali. Semakin cepat diniatkan, semakin cepat pula hal ini terwujud, dalam kasus saya 'hal ini' adalah menulis. Tulisan saya berikut ini akan dimulai dengan hati yang sungguh-sungguh memunculkan kembali hobi lama sambil mendengarkan soundtrack drama Because This is My First Life -  MeloMance  – I Want To Love (사랑하고 싶게 돼). Selamat membaca. Setelah sampai di Alun-Alun Surya Kencana saya dan rekan-rekan seperjuangan mendirikan tenda (yang salah dalam posisinya, menurut teman saya). Pasak-pasak tenda kami berdiri di sebuah tempat yang mirip dengan lapangan karena hampir semua tempat sudah terisi penuh oleh tenda para pendaki lainnya. Mengapa saya sebut salah? Karena kami tidak mendapat perlindungan untuk hawa dingin yang menyergap kami diten