My Awesome Father

Disaat remaja seusiaku merasakan kasih sayang dan perlindungan dari seorang ayah, aku sebaliknya, di usiaku yang berjalan 19 tahun aku harus merawat dan menjaga ayahku yang sudah rentan dilahap usia ..

Ayahku seorang Purnawirawan TNI AD yang dulu saat masa dinasnya pernah ditugaskan dalam Pasukan Garuda 8 yang mempunyai misi perdamaian di Timur Tengah, setelah itu ayahku bertugas dalam pembebasan Irian Barat, tak tanggung-tanggung beliau adalah salah satu pengangkat jenazah dari korban G30S/PKI ..

Karena begitu besar jasa beliau bagi negara yang semerawut ini, begitu banyak penghargaan jasa yang beliau terima, yang paling membanggakan adalah penghargaan bertandatangan Sang Proklamator, Ir Soekarno .

Kini, ayahku terbaring tak bersuara di Rumah Sakit, selain karena tubuhnya sudah rapuh beliau juga menderita pembengkakan jantung akibat kurangnya zat cair yang masuk ..

Semakin hari kondisi tubuhnya semakin melemah, saat hari-hari pertama menjalani perawatan, beliau masih dapat duduk dan tersenyum, tapi sekarang, setelah 9 hari, jangankan duduk, mendengar dan menjawab suarapun tidak, ayah terbaring tak berdaya .

Sang Pejuang tak mampu lagi memegang senjata ..

Dalam hati, aku menangis ketika menatap wajah ayah yang dulu selalu gagah menjagaku, yang ketika buku pelajaranku tertinggal ayah selalu mau mengantarkannya ke sekolah, ayah juga yang walaupun sudah tua yang ke sekolah mengurus administrasi saat aku masuk SMA ..

Sungguh sangat membanggakan !

Beberapa waktu yang lalu dokter berkata pada Om ku bahwa ayah mengalami masalah psikologis juga ..

Masalah psikologis yang pertama adalah otak bawah sadarnya dan pikirannya bekerja berlawanan, ayah tau bahwa ia sakit, tetapi alam bawah sadarnya mengatakan "saya ga sakit, saya masih sehat " ayah melampiaskan pikiran bawah sadarnya dengan reaksi memasang kuda-kuda memukul ketika beliau tidak ingin makan lagi, hal itu berkesinambungan dengan masa mudanya dulu ketika menjadi seorang TNI ..

Masalah kedua, ayah sering kali berpikir akan segera menemui sang pencipta ketika banyak orang menjenguk, tapi lagi-lagi alam bawah sadarnya menolak pikiran itu ..

Sehingga pada saat ini beliau selalu memegang erat apapun yang ada di sekitarnya, seolah-olah tempat tidur yang beliau tempati akan jatuh ..

Aku tak sanggup membayangkan rasa sakit yang ayah derita, melihatnya saja sudah cukup membuatku merasa terpilin .

Aku berharap supaya ayah diberikan yang terbaik oleh Sang Juruselamat ..

amin