[Travel] Surya Kencana Membuat Rindu

Perjalanan ini dimulai ketika tekad sudah bulat. Ketika rencana sudah menjadi semakin dekat.

Pengalaman pertama melewati batas diri dengan mendaki hingga ketinggian 2.958 mdpl. Ya, benar sekali, mendaki hingga ke puncak Gunung Gede. Yang pertama memang selalu sulit dilupakan. 

Modal tekad dan nekat, tanpa pengalaman. Berangkat pukul 23.00 dari Cibinong menuju Cipanas dengan naik mobil bak bersama 12 rekan seperjalanan. Barang bawaan saya tidak banyak, karena pengalaman pertama, saya hanya membawa barang yang sekiranya tidak akan memberatkan saya saja selama mendaki nanti. Saya juga tidak membawa barang aneh-aneh yang takutnya membuat saya saltum/salgay haha. 

Sampai di Cipanas, saya tertegun karena banyak sekali pendaki yang juga baru sampai malam itu. Dengan berbagai macam style. Mereka semua terlihat sangat 'alam'. Keren. 

Di Cipanas saya akan mendaki via jalur Gunung Putri, jalur yang sangat umum dilalui para pendaki. Sebenarnya ada tiga jalur yang dapat dilewati, salah duanya adalah jalur Cibodas dan jalur Selabintana yang konon memiliki track paling sulit. 

Karena ketika sampai suasana masih sangat larut, jadi kami mencari halaman/teras rumah warga untuk mengistirahatkan tubuh alias bobo dulu sebelum besok memulai pendakian. Cuaca sangat dingin, ya namanya juga diketinggian ya. Rasanya ingin mengeluarkan sleeping bag guna menghangatkan tubuh tapi terlalu repot, haha. Jadi kami hanya tidur beralaskan terpal dan berselimutkan langit malam. 

Esok paginya, sekitar pukul 8.00 am kami mulai mendaki. Sebelum menuju pos satu jalur yang dilewati masih seperti kebun-kebun, belum terlihat track sesungguhnya dari Gunung Gede. Setelah masuk ke pos dua dan pos tiga, suasana berubah. Pohon-pohon tinggi mulai bermunculan dan track mulai lebih sulit. Benar-benar mendaki. Banyak track vertikal yang cukup membuat napas tidak teratur, terutama bagi pendaki pemula seperti saya. 

Lelah sangat terasa, hingga saya memutuskan untuk mendengarkan musik selama pendakian untuk mengalihkan rasa capek saya. Musik yang saya dengarkan selama pendakian adalah lagu-lagu worship. Supaya saya dapat lebih mensyukuri alam indah ciptaan Tuhan. 

Saya juga menikmati dinginnya sentuhan jemari saya pada pohon-pohon berlumut didalam hutan. Rasanya sungguh luar biasa. Saya selalu memimpikan pergi ke hutan dan merasakan indahnya pepohonan. 

What makes me feel so blessed!

Bagi saya pendaki pemula, jika lelah atau mulai tidak kuat melanjutkan perjalanan, saya memberitahu rekan saya agar dapat beristirahat selama dua-tiga menit. Nah, dua-tiga menit istirahat itu dapat dimanfaatkan untuk menikmati alam. Dengarkanlah suara-suara dikeheningan hutan yang tidak akan pernah dijumpai ketika sudah kembali ke kota. 

Perjalanan mendaki saya diberkahi dengan hujan. Puji Tuhan saya dapat merasakan rintangan seperti ini. Buru-burulah saya pakai jas hujan ponco untuk melindungi diri dan barang bawaan saya. Walaupun hujan sempat mengecilkan hati saya, tapi ketika rekan saya berkata, "hampir sampai di surken". Wah, langkah saya semakin tegas, saya tidak sabar melihat keindahan surken seperti yang difoto-foto. 

Hujan semakin deras, kabut semakin tebal dan.....padang Edelweis itu membentang didepan saya. Semua rasa lelah hilang. Sungguh sangat elok permai. Walaupun hujan sangat deras dan menghentikan proses pemanjaan mata, tetap saja saya penuh dengan rasa syukur. 

Tak lama hujan berhenti. Mengganti tetes air dengan aliran air yang melintasi Alun-Alun Surya Kencana. 

Very beautiful.


Saya memutuskan untuk mengganti sepatu hiking saya dengan sendal jepit, supaya dapat merasakan sensasi air mengalir disela-sela jemari kaki saya. Sungguh. Dingin sekali tapi nikmat. 



Sambil berjalan mencari lokasi pendirian tenda, mata saya terus menyusuri pemandangan indah Surya Kencana. Sungguh alam ini begitu tiada tara. Membuat rindu kembali kesana. 

- to be continued -

Comments

Popular posts from this blog

[Review] Mr. Sunshine, Reinkarnasi Jin Goo dan Kim Ji Won di DotS!

[FanFict] DO TIMJANG VOICE 3

Study In UK !!!