[Thought] Ketika Tuhan Berkata 'Kembalilah Pada-Ku'

Waktu aku lulus SMA, aku berharap menjadi seorang mahasiswa, seperti murid-murid lain yang mempunyai biaya cukup untuk pergi ke universitas. Lalu aku berdoa pada Tuhan agar Tuhan memberikan hal yang sama padaku. Dan Tuhan pun memberikan berkat itu bagiku, namun ditengah dunia pendidikan paling tinggi itu aku lupa...aku lupa bahwa Tuhan lah yang memberikan kesempatan itu bagiku. Aku lupa pada Tuhan...pergi ibadah hari minggu pun sekali dalam sebulan sudah bagus jika aku lakukan. Aku mundur dari ibadah-ibadah pemuda yang seharusnya dapat membangun rohaniku. Aku lepas dari hal-hal yang menyangkut gerejawi. Bahkan jika bepapasan dengan teman di gereja, aku akan selalu berusaha menghindar. Aku juga hidup dengan sejumlah hal yang bertentangan dengan perintah-perintah Tuhan. Hingga Tuhan akhirnya menegurku, suatu saat Tuhan benar-benar mengingatkan ku bahwa aku harus kembali padanya. Seolah Tuhan berkata, "Kembalilah Pada-Ku". Aku pun tidak keras hati karena aku tahu betul bahwa apa yang sudah aku lalukan sungguh jauh dari penyertaan Tuhan. Aku mulai dengan mengikuti ibadah Gerakan Pemuda (GP) yang awalnya sangat anti aku ikuti, perlahan tapi pasti aku semakin menyadari bahwa Tuhan benar-benar ingin aku melayani-Nya. Setelah itu, dengan ajakan berbagai pihak yang aku yakin adalah perantara tangan Tuhan, aku masuk dalam Pelayanan Anak (PA). Aku bersama rekan-rekan pemuda lainnya menjadi pelayan Sekolah Minggu, hingga akhirnya diteguhkan menjadi pelayan dan pengurus PA. Aku sungguh berterima kasih pada-Nya. Karena sebelum aku berkomitmen untuk melayani, aku berkata pada diriku sendiri bahwa aku tidak akan pernah terlibat dalam kepengurusan atau kepanitiaan apapun dalam lingkungan Gereja. Aku hanya ingin menjadi penikmat suasana. Tapi Tuhan berkata lain hingga akhirnya aku percaya bahwa Tuhan lah yang telah membawaku hingga sejauh ini. Terima kasih Tuhan Yesus.