London, Sungai Thames, Menara Eiffel
Hari ini aku menyaksikan sebuah
film yang mengingatkanku pada dunia imijanisaku yang perlahan mulai memudar
ditelan waktu. Aku tidak lagi memiliki
aliran Sungai Thames yang membelah sel-sel otakku. Aku tidak lagi memiliki
jalan-jalan kota London yang meramaikan hasratku. Aku juga tidak lagi memiliki
Menara Eiffel yang menjulang disetiap keinginanku. Entahlah, mungkin itu semua
sudah hilang bersama dengan datangnya berbagai hal baru yang membuatku
meninggalkan semua angan-anganku.
Sebelumnya aku berada didunia
dimana hanya aku yang bisa merasakan udara manisnya, dimana impian-impianku
menggantung seolah meminta untuk diraih. Aku pernah memiliki udara Kota London
di paru-paruku, aku juga pernah mempunyai aliran Sungai Thames disetiap nadiku.
Bahkan aku pernah berada disana sebelumnya, menyaksikan Jembatan London
membelah sungai itu, membiarkan segala pengangkut barang melintasinya, membagi
dewi fortuna bersama.
Aku .. aku tidak tahu apa yang
sekarang tengah aku lakukan. Aku bahkan tidak tahu siapa yang ada didalam
diriku saat ini. Semua takdir yang kuputuskan semuanya klise. Aku tidak bisa
lagi melihat setiap anganku, setiap hasratku, setiap belahan jiwaku. Semua
memudar seiring dengan berkembangnya egoku, ego yang memusnahkan dunia
imajinasiku.
Tapi setelah aku menyaksikan
Perahu Kertas aku tahu sebuah imajinasi mungkin akan menjadi nyata. Semua angan
mungkin akan menjadi realita. Aku mungkin akan telihat konyol dengan semua
duniaku yang kubentuk sendiri, tapi aku tahu mungkin aku tidak salah dengan
itu. Yang salah adalah menghempaskan semua anganku, membiarkannya tergelatak
begitu saja tanpa tersentuh, membiarkannya lenyap dalam setitik debu.
Namun, angan-angan ku yang dahulu
telah kubentuk menjadi abu-abu, aku tidak tahu lagi dimana letak Kota London,
dimana Sungai Thames mengalir, aku juga tidak tahu dimana Menara Eiffel berdiri
tegak dengan indahnya. Semua menjadi kabur seiring dengan berlangsungnya
duniaku saat ini.
Tapi, angan-angan itu memintaku
untuk kembali, menjadikannya nyata diduniaku saat ini. Angan-angan yang mungkin
akan membuatku hidup harus kukumpulkan kembali serpihan-serpihannya,
membentuknya menjadi sebuah realita dunia.
"If you really want something all the universe conspire in helping you to achieve it" - Paulo Coelho, The Alchemist -
Comments