[Short Story] 12 Juni 2015
Aku berdiri di taman kota dengan perasaan penuh amarah yang tertahan. Membiarkan orang-orang berlalu lalang tanpa menghiraukan diriku yang diam laksana patung selamat datang. Ku coba mengatur napasku, menyerap energi dari kegelapan malam yang dihalau lampu-lampu terang taman ini. Aku membaca kembali email di ponselku yang dikirimkan oleh Edward. Leslie, sebenarnya Anthony melarangku untuk memberitahu mu. Tapi, aku tidak tahan lagi melihatnya menderita seperti itu. Ia sok kuat padahal ia merindukanmu. Ah...sudah cukup kata pengantarnya, sebenarnya yang ingin ku katakan adalah Anthony sakit. Maksudku benar-benar sakit. Ia harus ke rumah sakit seminggu dua kali, tapi ia tidak mengatakan alasannya. Ia hanya bilang ‘tidak apa-apa’ ‘aku baik-baik saja, tidak perlu khawatir’. Tapi aku tidak percaya. Jadi dua minggu lalu, aku mengikutinya ke rumah sakit dan ia masuk ke sebuah ruangan orthopedy. Kau tahu, kan, orthopedy itu apa? Benar, berkaitan dengan tulang. Tapi ia lama sekali di dalam,...